Arfan Yap Bano
Kepala BPS Rusman Heriawan.
10/05/2010 14:14
Liputan6.com, Jakarta: Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2010 mencapai 5,7 persen atau 1,9 persen dari kuartal ke kuartal. "PDB Indonesia pada triwulan pertama 2010 ini, primadonya sebagai sumber pertumbuhan perdagangan adalah hotel dan restoran sebesar 9,3 persen. Sementara dari kuartal ke kuartal (qtq) pertanian tumbuh 18,1 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (10/5).
Sektor perdagangan tumbuh pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang menuju pada pemulihan. Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan sektor Ekspor-Impor yang cukup tinggi, yaitu tumbuh 19,6 persen atau berkontribusi terhadap pertumbuhan kuartal pertama 2010 sebesar 7,7 persen. Begitu pula dengan impor yang tumbuh sebesar 22,6 persen sehingga mampu berkontribusi 6,7 persen.
Disisi lain, konsumsi rumah tangga juga masih tumbuh 3,9 persen dan mendukung pertumbuhan 2,3 persen. Begitu pula pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 7,9 persen dan berkontribusi sebesar 1,8 persen.
Sedangkan konsumsi pemerintah, menurut Rusman, justru mengalami penurunan minus 8,8 persen sehingga menyumbang minus 0,6 persen untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I ini. Lemahnya konsumsi pemerintah karena tiadanya belanja pemerintah yang besar seperti kuartal I 2009 karena adanya kegiatan pemilihan umum.(Ant/AYB)
Sektor perdagangan tumbuh pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang menuju pada pemulihan. Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan sektor Ekspor-Impor yang cukup tinggi, yaitu tumbuh 19,6 persen atau berkontribusi terhadap pertumbuhan kuartal pertama 2010 sebesar 7,7 persen. Begitu pula dengan impor yang tumbuh sebesar 22,6 persen sehingga mampu berkontribusi 6,7 persen.
Disisi lain, konsumsi rumah tangga juga masih tumbuh 3,9 persen dan mendukung pertumbuhan 2,3 persen. Begitu pula pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 7,9 persen dan berkontribusi sebesar 1,8 persen.
Sedangkan konsumsi pemerintah, menurut Rusman, justru mengalami penurunan minus 8,8 persen sehingga menyumbang minus 0,6 persen untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I ini. Lemahnya konsumsi pemerintah karena tiadanya belanja pemerintah yang besar seperti kuartal I 2009 karena adanya kegiatan pemilihan umum.(Ant/AYB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar